Beranda | Artikel
Mengapa Penting Menghafal Surat Al-Baqarah - Syaikh Abdus Salam Asy-Syuwaiir #NasehatUlama
Rabu, 31 Agustus 2022

Mengapa Penting Menghafal Surat Al-Baqarah – Syaikh Abdus Salam Asy-Syuwai’ir #NasehatUlama

Salah satu keutamaan surat yang agung ini adalah, bahwa orang yang sudah hafal surat al-Baqarah lebih layak untuk diutamakan daripada orang lain, karena ia adalah sebab keutamaan di akhirat, dan tanda pemahaman agama seseorang, karena surat al-Baqarah ini mengandung banyak hukum fiqih yang tidak disebutkan dalam surat yang lain.

Dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutamakan sahabat yang hafal surat al-Baqarah ini. Imam Ahmad meriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata, “Dahulu jika ada seseorang telah hafal surat al-Baqarah dan Ali Imran, maka ia dianggap sebagai orang yang agung di antara kami.” Dan al-Baihaqi meriwayatkan dari Utsman bin Abi al-Ash radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menugaskan aku (sebagai pemimpin), padahal aku orang paling muda dari enam orang yang diutus kepada beliau dari Bani Tsaqif, dan hal itu karena dahulu aku telah menghafal surat al-Baqarah.”

Dan Ibnu Khuzaimah meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus beberapa orang, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memanggil mereka, lalu beliau bertanya, ‘Apa yang sudah kamu hafal dari al-Quran?’ Lalu beliau meminta mereka membaca satu persatu, hingga sampai pada giliran seseorang yang paling muda dari mereka, maka beliau bertanya, ‘Apa yang sudah kamu hafal, wahai Fulan?’ Ia menjawab, ‘Aku sudah menghafal surat ini dan itu, serta surat al-Baqarah,’ maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berseru, ‘Kamu sudah hafal surat al-Baqarah?!’ Ia menjawab, ‘Ya.’ Beliau bersabda, ‘Pergilah dan kamu yang memimpin mereka!’

Lalu seseorang yang merupakan orang terpandang dari mereka, berkata, ‘Demi ini dan itu, wahai Rasulullah, tidaklah ada yang menghalangiku untuk mempelajari al-Quran, kecuali karena takut tidak dapat shalat malam untuk membacanya.’ Maka beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Pelajarilah al-Quran, dan hafalkanlah ia, dan tidurlah, karena perumpamaan al-Quran bagi orang yang mempelajari, menghafalnya, dan shalat malam dengannya, bagaikan kantong yang berisi minyak kasturi, aromanya semerbak di setiap tempat. Adapun yang mempelajarinya tetapi ia tidur (tidak shalat malam), sedangkan al-Quran itu di dalam dadanya, bagaikan kantong terikat yang berisi minyak kasturi.”

================================================================================

وَمِنْ فَضَائِلِ هَذِهِ السُّورَةِ الْعَظِيمَةِ

أَنَّ مَنْ حَفِظَ سُورَةَ الْبَقَرَةِ كَانَ أَوْلَى فِي التَّقَدُّمِ عَلَى غَيْرِهِ

لِأَنَّهَا سَبَبُ التَّقَدُّمِ فِي الْآخِرَةِ

وَلِأَنَّهَا عَلَامَةُ الْفِقْهِ فِي الدِّينِ

لِمَا حَوَتْهُ هَذِهِ السُّورَةُ مِنْ أَحْكَامٍ كَثِيرَةٍ لَا تُوجَدُ فِي غَيْرِهَا مِنْ سُوَرِالْقُرْآنِ

وَقَدْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

يُقَدِّمُ مِنَ الصَّحَابَةِ مَنْ كَانَ حَافِظًا لِهَذِهِ السُّورَةِ

رَوَى الْإِمَامُ أَحْمَدُ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ

كَانَ الرَّجُلُ إِذَا قَرَأَ الْبَقَرَةَ وَآلَ عِمْرَانَ يُعَدُّ فِينَا عَظِيمًا

وَرَوَى الْبَيْهَقِيُّ عَنْ عُثْمَانَ بْنِ أَبِي الْعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ

اسْتَعْمَلَنِي رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

وَأَنَا أَصْغَرُ السِّتَّةِ الَّذِينَ وَفِدُوا عَلَيْهِ مِنْ ثَقِيفٍ

وَذَلِكَ أَنِّي كُنْتُ قَرَأْتُ سُورَةَ الْبَقَرَةِ

وَرَوَى ابْنُ خُزَيْمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ

قَالَ بَعَثَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْثًا وَهُمْ نَفَرٌ

فَدَعَاهُمْ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

قَالَ مَا مَعَكَ مِنَ الْقُرْآنِ؟

فَاسْتَقْرَأَهُمْ حَتَّى مَرَّ عَلَى رَجُلٍ مِنْهُمْ وَهُوَ مِنْ أَحْدَثِهِمْ سِنًّا

فَقَالَ مَا مَعَكَ يَا فُلَانُ؟

قَال مَعِي كَذَا وَكَذَا وَسُورَةُ الْبَقَرَةِ

فَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَعَكَ سُورَةُ الْبَقَرَةِ؟

قَالَ نَعَمْ

قَالَ اذْهَبْ فَأَنْتَ أَمِيرُهُم

فَقَالَ رَجُلٌ هُوَ مِنْ أَشْرَافِهِمْ وَالَّذِي كَذَا وَكَذَا يَا رَسُولَ اللهِ

مَا مَنَعَنِي أَنْ أَتَعَلَّمَ الْقُرْآنَ إِلَّا خَشْيَةَ أَلَّا أَقُومَ بِهِ

فَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

تَعَلَّمِ الْقُرْآنَ فَاقْرَأْهُ وَارْقُدْ

فَإِنَّ مَثَلَ الْقُرْآنِ لِمَنْ تَعَلَّمَهُ فَقَرَأَهُ وَقَامَ بِهِ

كَمَثَلِ جِرَابٍ مَحْشُوٍّ مِسْكًا يَفُوحُ رِيحُهُ عَلَى كُلِّ مَكَانٍ

وَمَنْ تَعَلَّمَهُ وَرَقَدَ وَهُوَ فِي جَوْفِهِ

كَمَثَلِ جِرَابٍ أُوكِئَ عَلَى مِسْكٍ

 


Artikel asli: https://nasehat.net/mengapa-penting-menghafal-surat-al-baqarah-syaikh-abdus-salam-asy-syuwaiir-nasehatulama/